Monday 29 August 2011

Hari Raya Idul Fitri 1432 H

Alhamdulillah...
Ramadhan telah sampai di penghujung waktu. Semoga amalan kita dibulan Ramadhan yg telah lalu ini diterima Allah SWT.

Tentulah, semua umat muslim pasti mengenal Hari Raya Idul Fitri atau ada juga yang menyebutnya Hari Lebaran.
Di tahun 1432 H ini, terdapat perbedaan pendapat dalam menentukan kapan kiranya Hari Raya Idul Fitri tiba, atau biasnya pada tanggal 1 Syawal.

Dalam menentukan kapan tanggal 1 Syawal ini, ada dua cara yang sering digunakan. Yaitu, Hisab dan Rukyat. Penjelasan sebagai berikut:

1. Hisab
Pengertian: Hisab adalah perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender Hijriyah. *wikipedia

Secara harfiah, hisab bermakna perhitungan. Dalam dunia Islam istilah hisab sering digunakan dalam ilmu falak (astronomi) untuk memperkirakan posisi matahari dan bulan terhadap bumi. Posisi matahari menjadi penting karena menjadi patokan umat Islam dalam menentukan masuknya waktu salat. Sementara posisi bulan diperkirakan untuk mengetahui terjadinya hilal sebagai penanda masuknya periode bulan baru dalam kalender Hijriyah. Hal ini penting terutama untuk menentukan awal Ramadhan saat muslim mulai berpuasa, awal Syawal (Idul Fithri), serta awal Dzulhijjah saat jamaah haji wukuf di Arafah (9 Dzulhijjah) dan Idul Adha (10 Dzulhijjah).
Dalam Al-Qur'an surat Yunus (10) ayat 5 dikatakan bahwa Tuhan memang sengaja menjadikan matahari dan bulan sebagai alat menghitung tahun dan perhitungan lainnya. Juga dalam Surat Ar-Rahman (55) ayat 5 disebutkan bahwa matahari dan bulan beredar menurut perhitungan.
Karena ibadah-ibadah dalam Islam terkait langsung dengan posisi benda-benda langit (khususnya matahari dan bulan) maka sejak awal peradaban Islam menaruh perhatian besar terhadap astronomi. Astronom muslim ternama yang telah mengembangkan metode hisab modern adalah Al Biruni (973-1048 M), Ibnu Tariq, Al Khawarizmi, Al Batani, dan Habash.
Dewasa ini, metode hisab telah menggunakan komputer dengan tingkat presisi dan akurasi yang tinggi. Berbagai perangkat lunak (software) yang praktis juga telah ada. Hisab seringkali digunakan sebelum rukyat dilakukan. Salah satu hasil hisab adalah penentuan kapan ijtimak terjadi, yaitu saat matahari, bulan, dan bumi berada dalam posisi sebidang atau disebut pula konjungsi geosentris. Konjungsi geosentris terjadi pada saat matahari dan bulan berada di posisi bujur langit yang sama jika diamati dari bumi. Ijtimak terjadi 29,531 hari sekali, atau disebut pula satu periode sinodik. *wikipedia

 2. Rukyat
Pengertian: Rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal, yakni penampakan bulan sabit yang nampak pertama kali setelah terjadinya ijtimak (konjungsi). *wikipedia

Aktivitas rukyat dilakukan pada saat menjelang terbenamnya matahari pertama kali setelah ijtimak (pada waktu ini, posisi Bulan berada di ufuk barat, dan Bulan terbenam sesaat setelah terbenamnya Matahari). Apabila hilal terlihat, maka pada petang (Maghrib) waktu setempat telah memasuki tanggal 1.
Namun demikian, tidak selamanya hilal dapat terlihat. Jika selang waktu antara ijtimak dengan terbenamnya matahari terlalu pendek, maka secara ilmiah/teori hilal mustahil terlihat, karena iluminasi cahaya Bulan masih terlalu suram dibandingkan dengan "cahaya langit" sekitarnya. Kriteria Danjon (1932, 1936) menyebutkan bahwa hilal dapat terlihat tanpa alat bantu jika minimal jarak sudut (arc of light) antara Bulan-Matahari sebesar 7 derajat. [1]
Dewasa ini rukyat juga dilakukan dengan menggunakan peralatan canggih seperti teleskop yang dilengkapi CCD Imaging. namun tentunya perlu dilihat lagi bagaimana penerapan kedua ilmu tersebut. *wikipedia

Berikut cuplikan berita mengenai penentuan 1 Syawal 1432 H:

Pemerintah Putuskan 1 Syawal Hari Rabu
VIVAnews - Kementerian Agama memutuskan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1432 Hijriah akan jatuh pada hari Rabu, 31 Agustus 2011. Keputusan ini berdasarkan sidang isbat yang dilgelar di Kantor Kementerian Agama, Senin malam, 29 Agustus 2011.

"Bahwa 1 Syawal 1432 Hijriah  jatuh pada Hari Rabu tanggal 31 Agustus 2011," kata Menteri Agama Suryadharma Ali saat membacakan kesimpulan sidang isbat.

Keputusan ini diambil berdasarkan pemantauan hilal di 96 titik. Dari sejumlah lokasi, sebanyak 30 titik menyebut tidak melihat adanya hilal. Adapun, hanya 3 titik yang melihat adanya bulan baru dalam pemantauannya. "Tapi tiga hasil itu ditolak. Karena tidak sesuai secara keilmuan," kata Ahmad Jauhari, Direktur Urusan Agama Islam Kementerian Agama.
Walau demikian, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah memutuskan untuk Idul Fitri besok, 30 Agustus 2011. Perwakilan Muhamadyah yang hadir dalam rapat itu meminta ijin kepada Menteri Agama agar Muhamadyah menggelar Lebaran besok.

Alasannya, Muhammadiyah menilai telah melihat bulan di langit telah berkonjungsi (ijtimak), atau telah mengitari bumi satu putaran penuh pada pukul 10.05, di hari Senin, 29 Agustus 2011.

'Pak Menteri, Kami Pamit. Besok Lebaran'
VIVAnews - Sidang Itsbat telah dilaksanakan di Kementerian Agama untuk menetapkan hari raya 1 Syawal 1432 Hijriah. Sejumlah perwakilan tokoh agama Islam telah memberikan tanggapan mengenai kemungkinan perbedaan dalam perayaan Lebaran 2011 ini.
Menteri Agama, Suryadharma Ali, sudah menetapkan dalam sidang Itsbat bahwa Idul Fitri 1 Syawal 1432 Hijriah jatuh pada Rabu, 31 Agustus 2011.

Salah satu tokoh Muhammadiyah, Fatah Wibisono, menyampaikan pendapatnya bahwa perbedaan hari raya Idul Fitri tidak perlu dipermasalahkan, dan masyarakat diminta untuk tidak saling mengejek dan diharapkan mengedapkan ukhuwah islamiah. Agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

"Menurut pandangan Muhammadiyah hilal itu wujud, dan karena itu saya memohon pamit. 'Pak menteri, kami pamit. Besok Lebaran,'" ujar Fatah, Senin 29 Agustus 2011. Dengan demikian, bagi Muhammadiyah, Idul Fitri berlangsung pada 30 Agustus 2011.
Karena itu, Fatah meminta kepada Pemerintah juga harus memfasilitasi dan melindungi umat untuk beribadah menurut agama dan ajarannya masing-masing. Dia juga akan menginstruksikan kepada seluruh warga Muhammadiyah untuk menjaga keamanan.

Muhammadiyah Banten Tentukan 29 Tempat Ied
VIVAnews -  Pemerintah sudah menentukan 1 Syawal 1432 Hijriah pada Rabu, 31 Agustus 2011. Namun, warga Muhammadiyah tetap merayakan Lebaran pada 30 Agustus 2011. Maka, pimpinan Muhammadiyah Banten sudah menentukan 29 lokasi tempat salat Ied.

"Kita sudah menetukan 29 tempat salat Ied di Banten untuk besok," kata Rifki Hermansyah, pengurus Muhammadiyah Banten kepada VIVAnews.com, 29 Agustus 2011.

Rifki mengatakan pengurus Muhammadiyah telah menentukan tempat salat di seluruh Banten. Diantaranya, di Tangerang Selatan terdapat lima tempat, Kota Tangerang lima tempat, Kabupaten Tangerang delapan tempat, Lebak delapan tempat, serta masing-masing Cilegon, Pandeglang dan Serang satu lokasi.

"Kita terbuka untuk masyarakat yang ikut salat Idul Fitri besok. Di luar Muhammadiyah juga bisa ikut salat," katanya.

Berdasarkan Maklumat PP Muhammadiyah tentang 1 Syawal 1423 H jatuh besok, pada hari Selasa, 30 Agustus 2011. Hasil dari hisab hakiki wujudul hilal Ijtimak menjelang Syawal 1432 Hijriah terjadi pada Senin 29 Agustus 2011 pukul 10:05:16 WIB.

"Tinggi hilal pada saat matahari terbenam di Yogyakarta dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat matahari terbenam hilal sudah berada di atas ufuk," jelasnya.

Sumber: wikipedia, vivanews, dengan pengubahan seperlunya



0 komentar:

Post a Comment

Silakan berkomentar...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India