Saturday 29 October 2011

Semoga Tidak Tertipu

Ketika itu waktu menunjukkan pukul setengah tiga. Saya pun bersiap-siap untuk pulang ke rumah karena hari sudah sore. Tanpa menunda-nunda lagi, Saya pun berangkat ditemani temanku. Katanya dia ada urusan sebentar. Akhirnya kami berdua berangkat.

Ketika sampai di perempatan, Kami berpisah. Dia belok kiri, sedangkan Saya lurus. Ada hal yang lucu ketika itu. Ketika kami sampai di perempatan, dan temanku mau belok kiri, dari arah kiri banyak akhwat anak sekolahan kami yang sedang berjalan menuju ke arah kami. Temanku akhirnya tidak jadi, tapi ternyata Dia nekat juga. Yasudah, Saya biarkan saja.

Adzan ashar pun terdengar. Saya mempercepat langkah. Ketika sampai di masjid Uzlifatul Jannah, Saya sempat membaca koran yang ditempel di sekitar situ. Tiba-tiba, dari balik papan, muncullah seorang bapak-bapak dan datang sambil membaca koran juga disamping Saya. Dengan melihat sekilas, bapak-bapak itu sesekali melirik ke arah Saya. Tetapi Saya pura-pura tidak tahu. Bapak-bapak itu pun berkata, "Mas, boleh minta tolong nggak, Mas?" ucap bapak-bapak itu lirih.
"Minta tolong apa Pak?"
"Begini Mas, Saya kehabisan uang. Saya mau minta uang 25000 boleh tidak? Uang itu untuk Saya pulang ke Purwokerto,"
"Oh, ya, nggak apa-apa Pak. Hm, tapi begini Pak, Saya adanya uang besar, gimana?"
"Ya, gimana lagi Mas. Uang Saya sudah habis, Saya pun sekarang belum makan."
"Oh, ya, yasudah, nggak apa-apa. Ngomong-ngomong, bapak asalnya dari mana?"
"Purwokerto"
"Oh. Lha, trus, ke Jogja mau ngapain Pak?"
"Mau nyari kerja"
"Oh, ya, ya"

Saya pun memberinya uang 25000. Setelah memberikan uang tersebut, bapak itu berterima kasih lalu pergi. Dalam hati Saya berkata, "Semoga saja Saya tidak tertipu,"

Dalam Mihrab Cinta The Romance

Sore itu, Saya menuju ke kamarku di asrama. Saya berniat hanyak untuk tidur-tiduran. Tanpa sengaja, Saya melihat buku yang sedang tergeletak di dipan kasur temanku. Saya penasaran. Kemudian, Saya ambil buku itu dan iseng-iseng membacanya. Judul buku itu adalah "Dalam Mihrab Cinta".

Lembar demi lembar telah Saya baca. Dan ternyata, buku itu sangat nikmat untuk dibaca. Saya akhirnya berniat untuk membacanya sampai akhir.

Yang harus diprioritaskan ketika kita memilih sebuah buku bacaan, hendaklah cari buku yang bermanfaat yang hikmah dari kisah tersebut dapat kita ambil dan kita amalkan. Tentu saja hikmah-hikmah yang baik. Kalau ada yang buruk, janganlah diambil. Jadikanlah yang buruk itu agar kita tidak terjerumus dalam perbuatan tersebut.

Sunday 23 October 2011

Lomba LBB Balai Kota

Awalnya deg-degan, akhirnya tenang
23 Oktober 2011

Saya bangun subuh pukul empat dini hari. Masjid sudah mengumandangkan iqamah. Saya pun bersegera wudhu dan berjalan cepat menuju ke masjid. Selesai shalat dan Al-Ma'tsurat, Saya bersegera kembali ke asrama. Saya pun tidur lagi. haha.

Singkat cerita, jam sudah menunjukkan pukul enam tepat. Saya dan teman-teman segera bersiap untuk melakukan latihan kecil di lapangan depan GOR.

"Langkah tegapnya diperkecil, soalnya nanti lapangan di tempat lombanya kecil,"

Begitulah pesan komandan, mas Syafanda Nabil.

Waktu ternyata telah menunjukkan pukul setengah delapan. Kami pun segera naik ke bis untuk menuju ke balai kota. Sesampainya disana, sudah banyak peserta lain yang datang. Ada yang sedang latihan, ada yang cuma lagi duduk-duduk santai dll. Pesan yang sangat penting untuk kami adalah mental jangan turun atau down karena melihat peserta lain.

Setelah menunggu giliran, kami pun dipanggil untuk bersiap-siap di pos persiapan 1. Dengan membaca basmalah, kami menuju pos pertama dengan langkah tegap maju yang sangat gagah. Walaupun baru mulai, tapi banyak diantara kami yang sudah basah oleh keringat. Termasuk Saya sendiri.

Alhamdulillah, sampai akhir pos kedua semua berjalan lancar. Namun, di pos ketiga kami sepertinya terlihat jelek. Saya juga sempat melakukan kesalahan. Ketika komando mengatakan dua langkah ke kanan, tapi Saya malah sebaliknya, yaitu ke kiri. Segera saja Saya menyesuaikan agar tak terjadi kekacauan.

Semoga saja kami juara, toh jika misalnya kami tidak juara, itu hal yang maklum. Kami latihan untuk mempersiapkan lomba ini hanya dalam waktu sekitar dua sampai tiga minggu. Bandingkan dengan tim lain. Ada yang telah mempersiapkannya enam bulan sebelumnya, dan bahkan ada satu tahun sebelumnya.

Yang penting kami optimis dan telah melakukan yang terbaik untuk SMP IT Abu Bakar Yogyakarta.

Saturday 15 October 2011

Masjid Kampus UGM

Masjid Kampus UGM yang terletak di kompleks Masjid Universitas Gajah Mada ini merupakan Masjid kampus terbesar se-Asia Tenggara. Masjid yang menjadi kebanggan khususnya oleh seluruh civitas akademika UGM ini memiliki berbagai keistimewaan. Selain terletak pada wilayah yang luas, bangunan Masjid ini memiliki keindahan arsitektur yang menonjol dan megah.

Arsitektur bangunan Masjid UGM diadaptasi oleh berbagai gaya arsitektur dari berbagai kebudayaan di Dunia. Masjid ini mengadaptasi gaya Arsitektur Masjid Nabawi serta kebudayaan dari berbagai kultur dunia yaitu Tionghoa, India dan kebudayaan Jawa. Masjid UGM memiliki wilayah sekitar yang cukup luas. Wilayah tersebut terbagi menjadi beberapa bagian, seperti tempat parkir yang luas, Taman yang telah didesain khusus dengan indah, serta air mancur dan bangunan pendukung masjid seperti gapura yang besar dan menara disekitar Masjid.

Sebagaimana dengan Masjid-masjid lainnya, fungsi utama dari Masjid UGM ini adalah untuk beribadah. Namun kelebihan Masjid ini adalah banyak faktor pendukung yang meliputi kegiatan-kegiatan keagamaannya. Selain digunakan sebagai tempat ibadah, Masjid ini juga sering digunakan untuk tempat pertemuan. hal tersebut didukung dengan adanya tempat pertemuan di dalam Masjid. Kegiatan perekonomian juga berkembang baik di Masjid Kampus UGM. Terbukti dengan adanya penjual buku disekitaran Masjid.

Apabila anda ingin mencoba untuk datang ke Masjid Kampus UGM ini, akses yang telah disediakan cukup mudah. Anda bisa menggunakan berbagai jenis kendaraan karena wilayah masjid memiliki lahan parkir yang cukup luas ditambah lagi apabila ingin masuk ke dalam masjid ini tidak dipungut biaya apapun.

sumber: http://gudeg.net/id/directory/31/1426/Masjid-Kampus-UGM.html

HUT YOGYAKARTA 2011

Mungkin bagi para pembaca sekalian, ini adalah berita yang udah kelewat. Namun, tak ada kata terlambat. Saya akan membagi cerita Saya ketika tadi pulang dari asrama. Berikut ini kisahnya:

Sehabis sholat ashar, Saya sudah berniat akan pulang sehabisnya (shalat). Berkemaslah Saya mengepaki barang-barang yang akan Saya bawa ke rumah nanti. Singkat cerita, Saya sudah selesai mengepaki barang Saya. Ketika diperjalanan pulang, -ketika itu di jalan janturan- keluarlah dua orang dari warnet. Saya tidak tau namanya siapa, yang penting Saya bisa pulang dan beristirahat. Sebelumnya, Saya bertemu dengan kedua teman Saya, ini dan ini. Mereka lagi potong rambut. Dan, ketika Saya sampai di jalan rumah Saya, ada kumpulan warga disepanjang jalan. Saya penasaran. Saya pun mendekat dan mendapati bahwa mereka -para warga- sedang menyaksikan parade HUT YOGYAKARTA. Ramai sekali. Sungguh antusiasme masyarakat sangat tinggi. Ini dapat menjadi hentakan bagi pemerintah untuk lebih memajukan Yogyakarta sehingga Yogyakarta dapat menjadi kota yang bersih, Nyaman, tentram.

Sunday 9 October 2011

Perjuangan Keras Pasti Ada Hasilnya

Setelah berjuang keras, akhirnya Saya berhasil merubah template bawaan dari sananya, yaitu bagian menu (yang ada Home, Masjid, dst). Untuk merubahnya tidaklah mudah. Dengan kepala yang lagi pusing dan badan yang lagi nggak enak badan, bertambah susahlah perjuangan Saya. Namun, setelah perjuangan keras, pasti akan terbayar sesuai dengan sekeras apa kita bekerja. Alhamdulillah... Selamat menikmati menu baru blog ini. Terimakasih...

Masjid Agung (Gede) Kauman

Dapet tugas dari sekolah, yaitu disuruh untuk mencari artikel tentang Masjid Syuhada Yogyakarta dan Masjid Agung (Gede) Kauman Yogyakarta. Setelah dicari, ternyata artikelnya bagus dan menarik. berikut Saya tampilkan artikelnya.

Masjid yang juga dikenal dengan nama Masjid Gede Kauman ini terletak di sebelah barat Alun- Alun Utara yang secara simbolis merupakan transendensi untuk menunjukkan keberadaan Sultan, yaitu di samping pimpinan perang atau penguasa pemerintahan (senopati ing ngalaga), juga sebagai sayidin panatagama khalifatulah (wakil Allah) di dunia di dalam memimpin agama (panatagama) di kasultanan.

Dibangun pada masa Sri Sultan Hamengkubuwono I oleh seorang arsitek bernama K. Wiryokusumo, masjid ini mempunyai pengulu pertama yaitu Kyai Faqih Ibrahim Diponingrat. Seperti halnya masjid-masjid lain di Jawa, masjid ini beratap tumpang tiga dengan mustoko, masjid ini berdenah bujur sangkar, mempunyai serambi, pawestren, serta kolam di tiga sisi masjid. Namun beberapa keunikan yang dimiliki oleh masjid ini adalah mempunyai gapura depan dengan bentuk semar tinandu dan sepasang bangunan pagongan di halaman depan untuk tempat gamelan sekaten.

Masjid yang pernah dipugar akibat gempa bumi besar ini merupakan masjid jammi kerajaan yang berfungsi sebagai tempat beibadah, upacara kesagamaan, pusat syiar agama, dan tempat penegaan tata hukum keagamaan.

Seluruh kompleks Masjid ini dikelilingi oleh pagar tembok tinggi  di mana pada bagian utara terdapat Dalem Pengulon yaitu tempat tinggal serta kantor abdi dalem pengulu, serta di sebelah barat masjid terdapat beberapa makam yang diantaranya adalah makam Nyai Ahmad Dahlan. Abdi dalem pengulu inilah yang membawahi para abdi dalem bidang keagamaan lainnya, seperti abdi dalem pamethakan, suronoto, modin,

Kawasan di sekitar masjid merupakan kawasan pemukiman para santri ataupun ulama. Pemukiman tersebut lebih dikenal dengan nama Kauman dan Suronatan. Dalam perjalanan histories Yogyakarta, kehidupan religius di kampung tersebut menjadi inspirasi dan tempat yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya gerakan keagamaan Muhammadyah pada tahun 1912 M yang dipimpin oleh K.H.A. Dahlan.

sumber: http://gudeg.net/id/directory/31/376/Masjid-Agung-%28Gede%29-Kauman.html

Masjid Syuhada Yogyakarta

Dapet tugas dari sekolah, yaitu disuruh untuk mencari artikel tentang Masjid Syuhada Yogyakarta dan Masjid Agung (Gede) Kauman Yogyakarta. Setelah dicari, ternyata artikelnya bagus dan menarik. berikut Saya tampilkan artikelnya.

Masjid Syuhada Yogyakarta menjadi satu dari saksi sejarah masyarakat muslim dalam memperjuangkan kemerdekaan. Masjid Syuhada menyimpan candrasengkala sekaligus sebagai peringatan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia sehingga hal itu digambarkan dalam bagian-bagian penting bangunan seperti 17 anak tangga di bagian depan, delapan segi tiang gapuranya dan empat kupel bawah serta lima kupel atas.

Keseluruhan bangunan terdiri tiga lantai, di bawah untuk ruangan kuliah, dilengkapi 20 jendela yang diharapkan menjadi peringatan atas 20 sifat Allah SWT. Di lantai dua untuk ruang shalat bagi kaum perempuan, terdapat dua tiang yang seolah-olah menyangga bangunan yang menggambarkan dua buah iktikad manusia. Sedang di lantai tiga sebagai ruang shalat utama, termasuk shalat Jumat di mihrabnya terdapat lima lubang angin yang memberi gambaran sekaligus mengingatkan kepada masyarakat muslim rukun Islam.

Pada 17 Agustus 1950 menetapkan garis kiblat di atas tanah yang sekarang berdiri bangunan representatif. Sedangkan pada 23 September 1950 atau 11 Dzulhijjah 1369 bertepatan dengan Hari Raya Qurban kedua Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang ketika itu selaku Menteri Pertahanan Republik Indonesia, meletakkan batu pertama pembangunan masjid. Dua tahun kemudian tepatnya pada 20 September 1952 seluruh bangunan selesai dan dilakukan pembukaan secara resmi yang bertepatan dengan Tahun Baru Hijriyah, 1 Muharram 1372.

Pembangunan Masjid Syuhada Yogyakarta dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat muslim pada umumnya dan secara khusus memberi penghargaan kepada masyarakat muslim di Yogyakarta yang banyak menyumbangkan bagi masyarakat, bangsa dan negara Indonesia. Lebih dari itu juga dimaksudkan sebagai monumen guna memperingati para pahlawan yang gugur syahid mempertahankan proklamasi kemerdekaan RI.

Masjid yang menggabungkan berbagai arsiktektur selain sejumlah perlambang melekat dalam setiap bangunan, di kubahnya mengambil bentuk-bentuk bangunan yang berkembang di Persia, India dan menjadi bagian dari masjid-masjid yang dibangun ketika itu. Kubah bundar di bagian tengah sebagai kubah utama, dikelilingi kubah kecil di empat sudutnya.

Bangunan berlantai tiga itu memberikan kesempatan kepada masyarakat muslim untuk melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Selain sebagai pusat ibadah, keberadaannya diharapkan menjadi pusat segala kegiatan kemasyarakatan. Di lantai dasar, masyarakat dapat menggunakan untuk kuliah dan beragam kegiatan.

sumber: http://gudeg.net/id/directory/31/424/Masjid-Syuhada-Yogyakarta.html

Saturday 8 October 2011

Tak Kusangka

Siang itu, setelah selesai shalat dhuhur. Aku masih menunggu orang-orang pada keluar, karena mau tiduran bentar. Teringat lagi kata-kata teman sekelasku (nama dirahasiakan) mengatakan bahwa ternyata dia sudah sama orang lain. Kaget. Aku pun menanyakan, apakah ini serius? temanku menjawab, ya. Hm, tak kusangka sama sekali. Dulu, ku kira dia orangnya baik-baik. Nggak apa-apa lah dia dengan orang lain. Yang penting saat ini, adalah jalani hari dengan kesenangan dan kegembiraan. belajar dengan giat, membuat orang tua bahagia dan bangga. tak usahlah memikirkan hal-hal yang berkaitan dengan pacaran. raihlah ilmu sampai ke negeri cina. itulah sebuah hadist yang di ucapkan oleh Rasulullah SAW. memang benar, belajar itu tak ada batasnya. walaupun sudah tua, kita masih dapat belajar. seperti kakekku, beliau, berumur sekitar empat puluhan tahun-bahkan lebih- masih berusaha untuk menghafal Al-Qur'an. sungguh luar biasa. perjuangan tanpa henti. walaupun umur sudah tidak panjang lagi. semoga kakekku diberi umur panjang, karena hanya beliaulah temanku jika aku berada di rumah.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India